INOVASI PENDIDIKAN
Oleh : Bekti Satriadi
A. Pendahuluan
Perubahan social (social change) adalah awal terjadinya
inovasi dalam berbagai bidang. Perubahan
diartikan sebagai pergeseran posisi, kedudukan atau keadaan yang mungkin
membawa perbaikan, akan tetapi dapat juga memperburuk keadaan. Perubahan
menurut para ahli sosiologi perubahan terjadi dalam tiga fase, yakni fase inisiasi, yaitu : taraf permulaan
ide perubahan itu di lakukan dengan menjelaskan sifatnya, tujuan dan luas
perubahan yang ingin dicapai, fase legitimasi
yaitu saat orang menerima ide dimaksud, fase
kongruensi yaitu saat orang mengadopsi, menyamakan pendapat sehingga
selaras dengan pikiran para pencetus, sehingga tidak terjadi perbedaan nilai
antara penerima dengan pencetus.
Interaksi antara
individu dengan individu yang lain, individu dengan kelompok adalah awal dari perubahan
social (masyarakat). Dengan begitu perubahan sosial adalah perubahan tingkah
laku dan sikap yang terjadi pada individu, kelompok individu maupun organisasi.
Pengertian perubahan sosial (Zaltman, Duncan,177 hal.10) yaitu
pembelajaran kembali individu atau kelompok sebagai reaksi terhadap adanya
tuntutan aktivitas dalam situasi yang baru, yang menghasilkan perubahan baik
dalam bentuk dan/atau fungsi sistem sosial.
B. Pengertian
Inovasi dan Beberapa Istilah lainnya
Dalam bahasa Inggris “Inovation” sering diterjemahkan
sebagai segala hal yang baru atau pembaharuan (Ibrahim, 1988). Ada beberapa pengertian
inovasi yang di sampaikan oleh para ahli antara lain yaitu:
1. Menurut (Hoyle dan Prescott, 1978) pengertian
inovasi dilihat dari dua sudut pengertian bahasa :
v Inovasi dari sudut kata benda umum (Common
noun) diartikan sebagai: “new object, idea, or practice”
v Inovasi dari sudut kata benda abstrak (abstract
noun) “Inovasi” diartikan sebagai proses dimana suatu ide, objek atau praktek
baru muncul dan diadopsi oleh seseorang individu atau kelompok.
Untuk menjelaskan lebih lanjut, maka digambarkan proses
ini dalam garis kontinium berikut:
Invensi Pengembangan Inovasi Difusi Adopsi
(I) (II)
(III) (IV)
Dari garis kontinium ini, bahwa proses inovasi berawal dari proses
invensi menuju proses adopsi. Proses ini berlangsung dalam empat tahapan, tahap awal, disebut tahap Invensi yang
ditujukan bahwa suatu inovasi berawal dari adanya penemuan-penemuan baru yang
dihasilkan oleh kreativitas manusia. Penemuan sering merupakan hasil adaptasi
terhadap apa yang sudah ada.
Ini menggambarkan bahwa Invensi tidak terjadi dalam
situasi vakum, dan kreativitas manusia menjadi salah satu sumber Inovasi ( S.
Nasution, 1978,156).
Tahap kedua, yaitu pengembangan, penemuan-penemuan baru biasanya selalu di
gandeng dengan riset dan pengembangan yang melibatkan aktivitas yang
bervariatif. Dalam pendidikan
diantaranya kita temukan diantaranya dapat dilihat dari pengujian dan
penciptaan teori-teori belajar, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan
materi-materi kurikulum.
Tahap ketiga, yaitu difusi, dalam arti proses penyebaran ide-ide baru dari sumber
penemuannya menuju praktek adopter, dalam proses difusi ditemukan adanya
generalisasi.
Tahap keempat, adalah adopsi inovasi yaitu bahwa proses adopsi mengandung
komponen-komponen (1) penerimaan (acceptance) (2) banyak waktu (over time) (3)
dari pusat tertentu-ide/praktek (4) melalui individu, group/unit-unit yang
mengadopsi lainnya yang saling berhubungan melalui (5) saluran-saluran komunikasi
tertentu (6) ditujukan untuk struktur social dan sejalan dengan (7) sistem
nilai dan budaya.
2.
Santoso
Hamijoyo (1974:8) bahwa inovasi adalah “suatu perubahan yang baru dan
kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu”
3.
Dari
Rogers (1983:11) memberikan defini inovasisebagai: “…an idea, practice, or
object thet is percerved as new by an individualor unit of adoption.”
4.
Good
(1955:302) innovation: “the introduction of a new idea, method,or devide in
curriculum, educational administration,ect” artinya inovasi adalah pengenalan
ide baru yang berupa metode atau seperangkat komponen dalam kurikulum, dan yang
berkaitan dengan masalah administrasi pendidikan.
Untuk lebih mengetahui inovasi ini terdapat dua istilah
yang lain yang memiliki pengertian yang sama dengan inovasi yaitu :
1.
Discoveri
adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu
sudah ada, tetapi belum diketahui orang.
2.
Invensi
adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil kreasi
manusia , benda atau hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada,
kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.
Ibrahim (1988, 40) inovasi ialah suatu ide, barang,
kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi
maupun diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan suatu masalah tertentu.
Seperti diawal bahwa inovasi tidak terlepas dari
perubahan sosial, maka Zaltman dan Ducan memperjelas pengertian inovasi dengan
membandingkannya dengan perubahan sosial. Semua inovasi adalah termasuk
perubahan sosial, tetapi perubahan sosial belum tentu inovasi. Inovasi adalah
perubahan sosial yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, dan diamati
sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat). Jadi
inovasi adalah bagian (subset) dari perubahan sosial.
Pada dasarnya pengertian inovasi yang dikemukakan diatas
terdapat banyak kesamaan, namun yang membedakan adalah sudut pandang yang
diambil oleh beberapa definisi yang dikemukakan tersebut.
C. Ciri-ciri Inovasi
Dengan memahami beberapa definisi/pengertian dari
inovasi diatas, maka terdapat beberapa ciri-ciri dalam inovasi yaitu:
1.
Adanya
unsur kesengajaan, artinya ada perencanaan yang sengaja direncanakan;
2.
Inovasi
itu menunjukkan adanya suatu perubahan;
3.
Perubahan
tersebut bersifat kualitatif artinya berbeda dengan atau bukan semata-mata
penjumlahan atau penambahan dari unsur-unsur yang sebelumnya;
4.
Adanya unsur
baru, artinya belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi
(individu atau masyarakat);
5.
Perubahan
itu dapat menyangkut masalah ide, praktek objek, metode belajar mengajar,
komponen-komponen yang terkandung dalam kurikulum dan menyangkut
masalah-masalah yang berkaitan dengan administrasi pendidikan;
6.
Perubahan
itu dapat ditujukan untuk perorangan atau kelompok (masyarakat);
7.
Perubahan
tersebut untuk tujuan tertentu.
Ciri-ciri ini dapat memberikan gambaran yang jelas, yang
selanjutnya mengarahkan kita pada beberapa tipe-tipe inovasi berikut ini:
1.
Modes of
organization
2.
specific
curriculum material
3.
Education
Principles
Hidup adalah perubahan, maka dalam usaha untuk memahami
sebuah inovasi bagi seseorang atau masyarakat, maka ada enam level pengetahuan
yang akan dijalani yang terurai berikut ini: (a) Inovasi dianggap sebagai suatu
pengetahuan saja (b) Pemahaman akan Inovasi (c) Penerapan Inovasi (d) Analisis
Inovasi (e) Sintesis Inovasi dan (f) Evaluasi Inovasi (Bloom, 1956:18).
DAFTAR PUSTAKA
Bloom S. Bejamin, Taxonomy of Objectives the Clasification of
Educational Goals, Han book 1.Cognitive Domain, New York : David Makey Company,Inc, 1971;
Danim, Sudarman, Inovasi Pendidikan dan Upaya Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung,
Pustaka Seta, 2002;
Hamijoyo, Santoso, Inovasi Pendidikan ( Meninjau Beberapa
Kerangka Analisa untuk Penelitian dan Peaksanaannya), Bandung Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 1974;
Hasibuan, Lias, Koherensi Inovasi dalam Kurikulum Pesantren, Disertasi, 1997;
Ibrahim, Inovasi Pendidikan, Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988;
Nasution S, Asas-asas kurikulum, Jakarta, Bumi Aksara, 2006;
Wachidi, Inovasi kurikulum Ilmu
Pengetahuan Sosial SLTP di Kota Bandung,
Disertasi, 2000;
{ 1 komentar... read them below if any or add comment }
Thanks ya sob sudah berbagi ilmu .............................
bisnistiket.co.id
Posting Komentar